Direktur Utama PT Pemalang Batang Toll Road (pemegang konsesi ruas tol Pemalang-Batang) Arman D Pandjaitan mengatakan saat ini ketiganya saling menunggu satu sama lain untuk melaksanakan pekerjaan pembangunan ruas-ruas tol dimaksud.
"Kalau sudah ada kepastian, ketiganya bergerak bersama, maka konstruksi bisa mulai dilakukan. Tanpa ketiganya mulai bersama, tidak akan ada kesinambungan ruas," ujarnya ketika dihubungi Media Indonesia, Rabu (27/2).
Ia mengungkapkan, pada dasarnya tidak terdapat masalah bagi perseroan terkait pembebasan lahan. Selama ini tim pembebasan lahan maupun tim penaksir harga (appraisal) terus bekerja.
Menurutnya, meski saat ini proses jumlah lahan yang sudah dibayar baru sekitar 1,82%, proses inventarisasi tanah yang dilakukan sudah 90%. "Hasil inventarisasi sebagian besar lahan yang dibebaskan adalah areal persawahan," ujarnya.
Seperti diketahui, ruas tol Pemalang-Batang sepanjang 39 km yang terdiri atas dua seksi akan digarap oleh BUJT PT Pemalang Batang Toll Road. Biaya investasi diproyeksikan Rp4,08 triliun dan biaya pembebasan tanah Rp180 miliar. Saat ini kemajuan penyelesaian pembebasan tanah baru mencapai 1,82%, sementara konsesi selama 45 tahun.
Berikutnya, ruas tol Pejagan-Pemalang dikerjakan oleh BUJT PT Pejagan-Pemalang sepanjang 58 km dengan empat seksi. Investasi yang dibutuhkan sekitar Rp5,52 triliun dan biaya tanah sekitar Rp254 miliar dengan konsesi 45 tahun.
Terakhir, ruas tol Batang-Semarang yang konsesinya dimiliki oleh BUJT PT Marga Setia Puritama sepanjang 75 km dengan lima seksi. Investasi diperkirakan mencapai Rp7,21 triliun dan biaya tanah Rp565 miliar dengan konsesi 45 tahun.
Posting Komentar