Jakarta: Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat (PD) Marzuki Alie berharap ketua umum baru bukan berasal dari luar partai. Sebab, Demokrat dibangun sebagai partai politik kader.
"Saya yakin Susilo Bambang Yudhoyono (Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat-Red) memiliki pikiran yang sama. Nanti, dipikirnya partai politik ini SBY fans club. Ini berbahaya bagi demokrasi," kata Marzuki saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (1/3).
Kursi Ketua Umum Partai Demokrat kosong sejak Anas Urbaningrum mundur setelah KPK menetapkannya sebagai tersangka kasus gratifikasi. Namun, Marzuki meyakini tak ada kandidat ketua umum dari luar partai. Jadi, ujarnya, orang bukan kader tak serta merta masuk ke dalam partai dan menjabat posisi penting.
Pernyataan Marzuki itu menanggapi pertemuan yang dipimpin mantan Ketua Umum PD Hadi Utomo di Hotel Park, Cawang, Jakarta, untuk mengusung KSAD Jenderal Pramono Edhie sebagai calon ketua umum. Beredar pula kabar yang mengatakan Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan Menkopolhukam Djoko Suyanto sebagai calon pengganti Anas Urbaningrum.
Marzuki menegaskan dirinya tak menolak calon-calon tersebut. Tapi, alangkah baiknya bila partai dipimpin kadernya
Hingga kini, Marzuki mengakui Demokrat belum memutuskan waktu Kongres Luar Biasa yang mengagendakan pemilihan ketua umum. Majelis Tinggi PD tengah fokus meningkatkan soliditas partai supaya solid.
"Karena musuh sebenarnya kontenstan politik untuk mengikuti Pemilu 2014 yang akan datang," kata Marzuki.
Marzuki sendiri tak menjawab tegas apakah dirinya bersedia kembali mengadu nasib di KLB. Namun, ia menghargai dorongan kader yang memintanya maju di KLB. Menurutnya, Tuhan akan memilih Ketua Umum PD yang tepat.
"Kita menghargai suara-suara itu. kita mempertimbangkan. Kita tunggu pada saatnya nanti," kata Marzuki.
Pada kongres Partai Demokrat Mei 2010, perolehan suara Marzuki kalah tipis dengan Anas Urbaningrum. Sementara, Andi Mallarangeng kalah diputaran pertama.
"Saya yakin Susilo Bambang Yudhoyono (Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat-Red) memiliki pikiran yang sama. Nanti, dipikirnya partai politik ini SBY fans club. Ini berbahaya bagi demokrasi," kata Marzuki saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (1/3).
Kursi Ketua Umum Partai Demokrat kosong sejak Anas Urbaningrum mundur setelah KPK menetapkannya sebagai tersangka kasus gratifikasi. Namun, Marzuki meyakini tak ada kandidat ketua umum dari luar partai. Jadi, ujarnya, orang bukan kader tak serta merta masuk ke dalam partai dan menjabat posisi penting.
Pernyataan Marzuki itu menanggapi pertemuan yang dipimpin mantan Ketua Umum PD Hadi Utomo di Hotel Park, Cawang, Jakarta, untuk mengusung KSAD Jenderal Pramono Edhie sebagai calon ketua umum. Beredar pula kabar yang mengatakan Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan Menkopolhukam Djoko Suyanto sebagai calon pengganti Anas Urbaningrum.
Marzuki menegaskan dirinya tak menolak calon-calon tersebut. Tapi, alangkah baiknya bila partai dipimpin kadernya
Hingga kini, Marzuki mengakui Demokrat belum memutuskan waktu Kongres Luar Biasa yang mengagendakan pemilihan ketua umum. Majelis Tinggi PD tengah fokus meningkatkan soliditas partai supaya solid.
"Karena musuh sebenarnya kontenstan politik untuk mengikuti Pemilu 2014 yang akan datang," kata Marzuki.
Marzuki sendiri tak menjawab tegas apakah dirinya bersedia kembali mengadu nasib di KLB. Namun, ia menghargai dorongan kader yang memintanya maju di KLB. Menurutnya, Tuhan akan memilih Ketua Umum PD yang tepat.
"Kita menghargai suara-suara itu. kita mempertimbangkan. Kita tunggu pada saatnya nanti," kata Marzuki.
Pada kongres Partai Demokrat Mei 2010, perolehan suara Marzuki kalah tipis dengan Anas Urbaningrum. Sementara, Andi Mallarangeng kalah diputaran pertama.
Posting Komentar